Borobudur Student Festifal 2022
Budaya minum kopi di Aceh kini telah tersebar ke seluruh dunia. Setiap kali orang berbicara tentang aceh tak lengkap jika tak disandingkan dengan kopi. ada apa sebenarnya dengan kopi bagi orang aceh, saat ini kopi bukan lagi minuman orang tua, kalangan muda-mudi pun telah jatuh cinta pada minuman satu ini. seperti yang dilakukan oleh Riska Suci Diramadhani, Nasywa Phoenna dan Zaskia.
Sebuah ide milik mereka, yaitu warung kopi sebagai ruang publik, menggetarkan para Supervisor Aceh utusan Kemendikbud pada pertemuan di sekolah antara siswa, guru, dan fasilitator yang bertempat di Mushala SMAN 4 B anda Aceh.
Meski tampak tak percaya diri di hadapan supervisor dan guru-guru sekolah, hari ini kalian telah membuktikan pada diri sendiri bahwa betapa mahalnya sebuah ide yang kemudian dapat menghasilkan sebuah karya.
Konklusi supervisor bahwa ide warung kopi merupakan ruang yang sangat luas yang dapat dikembangkan siswa, terutama di Aceh. Kebiasaan masyarakat Aceh minum kopi sebelum dan sesudah beraktivitas bahkan di waktu istirahat. Hal ini di dukung pula oleh kota Banda Aceh yang dijuluki negeri seribu warung kopi dan sangat cocok bagi siswa dalam mengangkat fenomena tersebut sebagai pembelajaran abad 21.
Kita sebagai orang tua terkadang lupa, bahwa anak-anak yang kita didik hari ini hidup di era transformasi. Bukan lagi kolonial seperti semasa kecil dulu. Oleh karena itu evaluasi diri tiap saat sangat dibutuhkan, tidak lagi mencari siapa yang salah, namun bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada. Saya yakin dan percaya semua ada solusi jalan keluar bagi orang-orang yang berpikir.
Melalui Program Kegiatan
Unggulan yang di fasilitasi oleh Anggaran Bantuan Pemerintah tahun 2022 kami
bertiga bersama fasilitator kegiatan Presisi 2021 diberangkatkan ke Magelang
Provinsi Jawa tengah untuk mewakili Aceh dalam sebuah perayaan karya siswa yang
di bawah naungan kemdikbud.
Riska dkk lainnya sangat
bersemangat dalam menyelesaikan karya mereka yaitu Film Semi Dokumenter
berjudul Budaya Minum Kopi. Kegiatan ini sepenuhnya mereka selesaikan diluar
jam belajar sekolah, sehingga tidak mengganggu waktu belajar di sekolah. Hal ini
dikarenakan program presisi yang dilaksanankan di SMA Negeri 4 pada tahun 2021
merupakan kegiatan penunjang belajar dari apa yang telah di tetapkan kurikulum.
Bisa dibilang ini adalah pengayaan mapel. Namun dengan gaya yang berbeda dan
memiliki kekhususan tersendiri.
Guru-guru disekolah pun
telah mengikuti pelatihan selama sepuluh hari secarang daring bersama
fasilitator dan tim kemendikbud. Presisi mengajak guru untuk memahami minat
belajar siswa. Guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, namun menjadi
fasilitator bagi siswa.
Apa itu fasilitator ? apa
bedanya guru dan fasilitator. Bagi saya sama saja. Keduanya memiliki persamaan
yaitu berusaha dengan sungguh agar peserta didiknya mampu melejit malampaui
dirinya dan bersinar layaknya bintang.
Terimakasih telah mengantarkan Provinsi Aceh, SMA Negeri 4 Banda Aceh dan yang paling utama kedua orang tua dalam gerbang kebanggaan atas prestasi yang telah kau lukis di pameran Borobudur Student Festival 2022 yang berlokasi di Kanisius Art Center - SD Kanisius Wanurejo Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Lanjutkan lukisan indah lainnya karena suatu saat kau akan tersenyum bahagia melihat semua lukisan-lukisan indah di hidupmu.
Komentar
Posting Komentar