Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

 

Kesimpulan Perubahan Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Sebagai Pemimpin Pembelajaran Setelah Mempelajari Pembelajaran Sosial Emosional

Awalnya, saya beranggapan bahwa emosi seperti marah dan sedih adalah hal yang tak terkendali. Selain itu, saya merasa kelelahan hanya bisa diatasi dengan tidur. Pandangan ini terbentuk dari pengalaman pribadi dan pemahaman saya sebelumnya.

Namun, setelah mempelajari modul yang saya ikuti, pandangan saya berubah drastis. Modul tersebut memberikan pemahaman baru bahwa emosi seperti marah, sedih, dan bahkan rasa lelah ternyata dapat dikelola dan diatasi dengan berbagai cara serta teknik tertentu.

Saya sangat terkejut dan bersyukur atas pengetahuan baru ini. Ternyata, ada langkah-langkah yang bisa saya lakukan untuk mengatasi emosi negatif dan kelelahan dengan lebih efektif dan cepat. Pengetahuan ini akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari saya.

Pertama saya mempelajari cara belajar dengan  kesadaran penuh (mindfulnes) dengan memusatkan pikiran, kedua saya mempelajari kesadaran penuh dengan memusatkan pendengaran, dan ketiga saya mempelajari mindfulnes dengan memusatkan penglihatan.

Penerapan Untuk Murid

  • Meningkatkan Konsentrasi: Ajak murid untuk melakukan latihan sederhana seperti meditasi singkat sebelum memulai pelajaran. Dengan memusatkan pikiran, mereka akan lebih mudah fokus dan menyerap materi pelajaran.
  • Mengelola Emosi: Ajarkan teknik pernapasan dalam dan visualisasi sederhana untuk membantu murid mengelola emosi seperti marah atau sedih. Hal ini akan membuat mereka lebih tenang dan mampu menghadapi tantangan belajar dengan lebih baik.
  • Menumbuhkan Empati: Dengan melatih kesadaran penuh terhadap perasaan orang lain, murid akan lebih peka dan mampu membangun hubungan yang lebih baik dengan teman-temannya.
  • Meningkatkan Kreativitas: Melalui mindfulness, murid diajak untuk mengamati dunia sekitar dengan lebih cermat. Hal ini dapat merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.
  • Menghargai Diri Sendiri: Ajak murid untuk melakukan refleksi diri dengan cara yang penuh kesadaran. Ini akan membantu mereka menghargai diri sendiri dan potensi yang mereka miliki.

Penerapan Untuk Teman Sejawat

  • Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif: Ajak teman sejawat untuk menciptakan suasana kelas yang tenang dan mendukung. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur ruang kelas dengan baik, menggunakan bahasa yang positif, dan memberikan contoh yang baik.
  • Menerapkan Mindfulness dalam Pembelajaran: Bagikan pengalaman Anda dalam menerapkan mindfulness dalam pembelajaran kepada teman sejawat. Anda dapat memberikan contoh kegiatan atau strategi yang dapat mereka adaptasi.
  • Menjalin Kolaborasi: Ajak teman sejawat untuk bekerja sama dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang berbasis mindfulness. Dengan cara ini, Anda dapat saling belajar dan memperkaya ide-ide.
  • Menjadi Pendengar yang Baik: Ketika teman sejawat berbagi masalah atau ide, jadilah pendengar yang aktif dan penuh perhatian. Dengarkan dengan empati dan tanpa menghakimi.
  • Menciptakan Komunitas yang Supportive: Bentuklah komunitas kecil bersama teman sejawat untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman dalam menerapkan mindfulness.

Kaitan Pembelajaran Sosial Dan Emosional Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

Kaitan antara Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan Pembelajaran Berdiferensiasi sangat erat dan saling melengkapi. PSE fokus pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan pribadi siswa, sementara Pembelajaran Berdiferensiasi berfokus pada penyesuaian proses pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Berikut adalah beberapa kaitan antara keduanya:

a)    Memenuhi Kebutuhan Individu:

PSE: Membantu siswa mengenali dan memahami emosi mereka sendiri, sehingga guru dapat lebih baik dalam menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan emosional siswa. Pembelajaran Berdiferensiasi: Menyesuaikan materi, aktivitas, dan penilaian untuk memenuhi gaya belajar, minat, dan tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda.

b)    Meningkatkan Motivasi:

PSE: Dengan mengembangkan keterampilan seperti kesadaran diri dan pengaturan diri, siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai tujuan mereka. Pembelajaran Berdiferensiasi: Memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga mereka merasa lebih termotivasi dan percaya diri.

c)     Membangun Hubungan Positif:

PSE: Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti empati dan komunikasi yang efektif, sehingga mereka dapat membangun hubungan yang positif dengan teman dan guru. Pembelajaran Berdiferensiasi: Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kolaboratif, di mana siswa dapat saling belajar dan mendukung satu sama lain.

d)    Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah:

PSE: Membekali siswa dengan keterampilan untuk mengelola emosi dan mengatasi konflik, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan dalam pembelajaran. Pembelajaran Berdiferensiasi: Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang kompleks.

 Calon Guru Penggerak A. 11 : Andi Kurniawan

Pengajar Praktik  : Nurlindayani

Fasilitator    : Muliati

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

Koneksi Antar Materi - Modul 1.2